Kepergian orang yang paling disayangi
memberikan pukulan terberat bagi banyak orang. Rasa hampa, kehilangan,
sedih dan kesepian kerap menyeruak di hati orang-orang yang ditinggalkan
pasangan atau keluarganya. Kehadiran seseorang yang tak akan pernah
terganti dengan siapapun juga, karena itulah rasa kosong menyergap
orang-orang yang berduka atas kepergian pasangan atau keluarganya.
Banyak
di antara mereka yang rajin mengunjungi makam, memakamkan orang
tercinta mereka di belakang rumah atau sudah berencana dimakamkan
berdampingan bila suatu saat meninggal dunia. Namun ada yang saking
tidak ingin kehilangannya dan tak ingin berpisah sekejap saja, mereka
mengawetkan jasad orang-orang tercintanya dan tetap tinggal bersama
mereka dalam satu rumah.
Empat
orang ini merasakan hidupnya tak lagi berwarna sejak orang tercintanya
meninggal dunia. Walau secara roh mereka sudah tak ada lagi di bumi
namun jasad mereka masih ada. Mereka mengawetkan jasad ini dan tetap
tinggal bersama dalam satu rumah tanpa ada rasa risih sedikitpun. Apa
alasan mereka sehingga bertahan untuk tinggal bersama jasad?
Berikut 4
Kisah Orang Hidup Bersama Mayat Kekasihnya
1. Aku Tinggal Dengan Jasad Kekasihku
Linda Chase merasa hidupnya begitu hampa ketika kekasihnya, Charles Zigler meninggal dunia pada tahun 2010. Linda yang setiap ada balap mobil NASCAR menonton di televisi bersama Charles merasa kesepian dan hidupnya tak lagi berwarna. Linda kemudian mengawetkan jasad Charles dnegan balsem dan tinggal dengan jasad itu selama 2 tahun. Polisi akhirnya mengetahui hal ini dan Linda dipenjara karena perlakuan tidak baik pada orang yang sudah meninggal. Padahal maksud Linda hanyalah tidak ingin berpisah dengan kekasih tercintanya.
2. Aku Tak Bisa Tidur Tanpa Istriku di Sisiku
Suami istri yang biasanya bersama
dalam suka dan duka, bila salah satu pergi akan terasa pincang dan
separuh hati kosong tanpa bisa diisi oleh orang lain dan tak akan
terganti. Hal seperti inilah yang dirasakan oleh Le Vans yang tinggal di
Vietnam. Tahun 2003, istri Vans meninggal dan Vans yang terbiasa tidur
sembari memeluk istrinya merasakan kacau luar biasa dalam hidupnya.
Setiap malam Vans tidak bisa tidur dan sampai naik ke atas genteng,
bepergian jauh dan segala macam usaha lainnya namun tetap tidak bisa
membuatnya bisa tidur nyenyak. Tahun 2004, Vans nekat membongkar makam
istrinya dan mengangkat jasad istrinya yang mulai menyatu dengan tanah
itu. Vans mendandani istrinya dan setiap malam tidur bersama jenazah
perempuan yang paling dicintainya itu.
3. Jatuh Cinta Dengan Pasien Yang Koma, Dokter Ini Awetkan Jenazahnya
Dokter selalu berusaha untuk
memberikan perawatan bagi pasiennya. Mereka berjuang sekuat tenaga agar
pasien yang berada di bawah pengawasan mereka bisa sembuh seperti sedia
kala. Namun sayang, Dokter radiologi asal Amerika Serikat bernama Carl
Tanzer mempunyai banyak alias yakini Carl Von Cosel, dan George Karl
Tanzler jatuh cinta dengan pasiennya berpenyakit tuberkolosis (TBC)
bernama Elena de Hoyos. Elena yang masih berusia 22 tahun itu meninggal
dunia karena penyakit yang dideritanya. Carl menangis dan sangat sedih
karena dirinya sangat menyayangi Elena. Bagi Carl, Elena lebih dari
pasien. Elena adalah cinta sejatinya. Carl melakukan tindakan di luar
batas, menculik jasad Elena dan mengawetkannya. Tidak hanya itu, Carl
juga berhubungan intim dengan jasad Elena!
4. Kami Empat Saudara Yang Tak Terpisahkan
Elaine, Anita, Frank, dan Margareth
Bernstorff adalah empat saudara perempuan yang tidak pernah berinteraksi
dengan tetangga sekitar dan hidup dalam dunia mereka sendiri. Suatu
hari, Elaine meninggal dunia dan tidak ada tetangga yang tahu. Tiga
saudara perempuannya tidak ingin berpisah dengan Elaine dan merekapun
mengawetkan Elaine.
Beberapa
tahun setelah Elaine, Frank juga meninggal dunia. Anita dan Margareth
menempatkan jasad Elaine dan Frank di lantai atas rumah mereka,
diselimuti dengan selimut tebal dan ditempatkan di ruangan kedap udara
dan lembap. Setelah itu, Anita juga meninggal dan menyisakan Margareth
sendirian di dunia. Begitu hampa hidup Margareth hingga dirinya
mengawetkan ketiga jasad saudaranya untuk menemaninya di rumah besar
yang dulu mereka tinggali bersama.
Cinta
membuat kita begitu lekat dan tak ingin berpisah dengan orang-orang
yang memiliki arti penting bagi kita. Namun bila sampai mengawetkan
jasadnya seperti ini, justru kasihan dengan orang yang sudah meninggal.
Mereka seharusnya sudah tenang di sana, jasadnya melebur menjadi tanah
seperti dulu sebelum diciptakan.