Siapa yang sangka kalau di dunia pendidikan juga ada kasus prostitusi?
Mengejutkan bukan, nyatanya bisnis ini juga mencoreng nama pendidikan
khususnya di Kota Malang. Di mana, baru-baru ini ada kabar menggemparkan
soal mahasiswa yang sekaligus berprofesi sebagai germo ditangkap.
Adalah Bagus Artha Pamungkas (21) yang dibekuk petugas kepolisian Malang
karena menjadi seorang mucikari berpenghasilan tinggi. Bagaiman tidak
tinggi, kalau nyatanya sosok mahasiswa salah satu perguruan tinggi di
Kota Malang ini punya nyali menjual ke-12 anak buahnya melalui jejaring
sosial Facebook. Yap, jejaring sosial kini seakan jadi modal utama
mempromosikan bisnis terlarang tersebut.
Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata mengungkapkan, baik tersangka
maupun yang dijajakan masih berstatus sebagai mahasiswa dan mahasiswi
PTN dan PTS di Malang. Beberapa mahasiswi bahkan berasal dari Kota
Surabaya. Di mana menurutnya, selama ini Apartemen Soekarno Hatta
dijadikan tempat favorit anak asuhnya untuk melayani pria hidung belang.
Bagus pun menyediakan dua unit kamar yang bisa digunakan untuk memadu
kasih singkat tersebut, seperti dilansir melalui Merdeka.com
"Apartemen ini sudah lama kami pantau, berdasar kecurigaan dan laporan
masyarakat. Alhamdulillah sekarang bisa kita ungkap," kata Kapolres
Malang Kota AKBP Singgamata pada Merdeka.com.
"Ada tawaran di situ. Kemudian pembeli menelpon atau berkomunikasi lewat
WA. Tawar-menawar
kemudian menggunakan fasilitas kamar di Apartemen
Suhat," ungkapnya.
Pihak kepolisian memang telah lama mengincar pelaku. Di mana, informasi
itu diperoleh dari masyarakat sekitar. Fakta lainnya, Bagus menawarkan
bisnis syahwat dengan nama, tarif dan fasilitas di postingan Facebook
dengan harga Rp 800 Ribu sampai Rp 1,25 Juta.
12 Mahasiswa yang menjadi anak buah Bagus Artha Pamungkas memiliki tarif
yang bervariasi. Dari 12 orang tersebut, ada di antaranya yang
berjilbab bernama Nomi. Dia terbilang bertarif murah yakni Rp 400 ribu.
Selain Nomi, PSK lainnya memiliki harga berbeda seperti Bunga tarif Rp
650, Kitty tarif Rp 1 Juta, Mawar Rp 650, Anggrek tarif Rp 550. HM tarif
Rp 350, Meme tarif Rp 950 Ribu, Yt Pesek tarif Rp 600 Ribu. Samboja
tarif Rp 650 ribu, Bulan tarif Rp 900 Ribu dan Nuggi tarif Rp 1 juta.
Bagus mengaku menyewa dua kamar di Apartemen di Jalan Soekarno Hatta
itu, ia harus merogoh kocek sebesar Rp 8,6 per tiga bulan. Di mana,
keuntungan bersih sebesar Rp 100 Ribu pun dikantongi Bagus dari setiap
transaksinya. Sedangkan, sisanya untuk biaya operasional dan untuk
PSK-nya. Waduh, untung saja hal-hal negatif begini berhasil diberantas
ya? Menurutmu?